CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, July 15, 2012

Dalam Dakapan Nasuha
















Wednesday, September 29, 2010

Saat itu...

Ya Allah Aku Ridukan saat itu


Saat aku dan sahabat membonceng motor untuk berusrah

Segala rasa sedih dan kecewa bertukar tenang apabila dapat berusrah dan bertemu mata dengan anak usrah dan sahabat FILLAH.

Ku rindukan saat itu…

Saat kami pergi kuliah bersama.

Ku rindukan saat itu…

Saat kami “bergaduh” ketika dalam bermesyuarat untuk mendapatkan keputusan yg terbaik.

Aku ridukan saat itu…

Saat kami tarbiyyah jasadiyy di Tasik Cempaka dan Tasik FKEJUT.

Aku rindukan saat itu…

saat kami makan setalam dan mesra kami menyuap ke mulut sahabat.

Aku rindukan saat itu…

Saat aku menangis, kau yang menjadi pendampingku supaya lebih dekat dgn Allah.

Aku rindukan saat itu…

Saat kau menamparku kerana teguran itu yang sesuai untukku.

Aku Rindukan saat itu…

Saat kita pergi keluar berdemo untu menegakkan kebenaran.

Aku rindukan saat itu.

Saat kita saling memberi semangat untuk meneruskan jihad akademik.

Ya sahabat ku yang aku rindui kerana Allah,

Setiap saat aku akan sentiasa mengingati kenagan ini…

Di mana, saat itu akan ku wujudkan pada saat ini, walau susah untuk aku……..walau bukan dikau yang berada pada saat ini….

Yang Meridui saat itu:

*Siti Aishah Yusoff*aish ghuraba’*

Add caption


Friday, May 14, 2010

Feminisme ?




Kata saya pada anak murid lelaki darjah 1 Bilal : “ Ustazah nk tengok siapa yang hebat, yang lelaki ke perempuan.Siapa yang cepat ingat doa Qunut”.
Ternyata, perempuan  yang cepat ingat dan paling lantang bacaan mereka.
“Ok anak-anak murid, bagi tepukan pada perempuan”. Saya memberi perangsang pada anak-anak perempuan  dan lelaki agar mereka berusaha untuk menghafaz doa Qunut.
Kata Alan, anak murid lelaki” Ala ustazah, mesti ustazah duk sebelah perempuan, sebab ustazah perempuan.”
Waah, saya tersenyum sejenak. Saya menjelaskan kenapa saya berbuat demikian. Saya yakin, anak murid lelaki boleh sebenarnya, kena lebih rajin lagi. :)
Apabila masuk darjah 3 :
Kata anak murid lelaki juga, Amir Nafiz, selaku ketua kelas 3 saidina Ali “ Ustzah, kenapa bila perempuan mintak nak pergi tandas, ustazah bagi je pergi 2 orang, tapi bila lelaki nak ke tandas, ustazah  suruh seorang je, ustazah tak bagi pergi 2 orang? Tak aci ni ustazah. “(sambil mencebik muka).
Saya tersenyum lagi. Bersyukur sangat dikurniakan anak-anak murid yang “suka bertanya”.:)
Kelas ni pula terbalik. Lelaki lebih advance. Doa qunut, semua anak murid lelaki ingat, tetapi, anakmurid perempuan pula yang tak ingat.
Saya cuba guna metod macam saya lakukan di kelas darjah 1 bilal.
“ Ustazah, budak permpuan tak pandai. Menyussahkan je ustazah. Biar kami je yang baca.Ustazah dah lama suruh hafal, diorang tak ingat-ingat juga, pemalas’.
Saya tahu, niat Amir, untuk memberi semangat pada kawan-kawan perempuan untuk lebih tekun menghafal.
Saya meminta Amir selaku ketua kelas untuk membantu mengetuai bacaan doa qunut dan ajar untuk mengumandangkan azan dan iqamat.Amir tidak berputus asa. Dia mempunyai gaya seorang pemimin. Saya mengharapkan dia mampu menjadi pemikir dan pendokong Islam.
Saya amat rindukan suasana bersama sahabt-sahabat di UKM. Saya tidak peroleh di sini, tatpi , saya perlu terjemahkan apa yang sudah saya timba di UKM.Alam masarakat penuh dugaan. Kadang-kadang kita hebat bercakap di alam kampus, tapi ada yang kecundang bila terjun ke alam masyarakat. Moga diri ini tsabat, dan selalu dalam keadaan peliharaan Allah dan di bawah naugan rahmatNya.


Sunday, May 9, 2010

Alam sekolah

"Ustazah, daniel kencing..". Rungut seorang pelajar tahun 1. Jam menunjukkan 5.40 ptg, lima minit lagi kelas akan berakhir.
"Aduh, mcmne ni.."Saya bermonolog ,sambil pergi ke arah Daniel. Saya menjadi panik. Bayangkan, saya dah lama tidak mempunyai adik kecil.Jadi tidak pernah "mengandle" kes sperti ini.Saya terus pergi jumpa guru yang menhajar di sebelah kelas saya. Katanya, cikgu sendiri yang kena basuh.

Baiklh, saya sahut cabaran ini.Alhamdulillah,akhirnya saya berjaya juga:).

Mengajar budak-budak kecil darjah satu hingga darjah tiga agak mencabar. Dengan karenah-karenah adik-adik kecil yang perlu dilayan dan ada yang tidak perlu dilayan. Pucuk pangkalnya, 'we need to sycho them and ourself''.

Sebelum memnagajar, adik-adik diwajibkan solat dhuha berjemaah berimamkan di kalangan mereka sendiri. Saya amat terpegun dan kagum melihat kemmapuan mereka. Selepas itu, diperuntuukan setengah jm untuk membaca al Quran dan Iqra dengan guru kelas masing. Sungguh menenangkan keadaan disini. Pada hari jumaat pula, mereka akan mengahafaz surah yasin dan surah-surah yang berkaitan. Apabila berdepan dengan adik adik kecil ini, saya rasa amat tenang walaupun keadaan di sekolah itu hanya berdindingkan playwood, walaupun hampir terkeluar anak tekak, walaupun berpleuh-peluh dek kepanasan, tetapi saya rasa amat berbaloi.

"Ustazah aishah baik, tapi garang", kata seorang pelajar pada saya ketika saya belanja makan. Hm, wallhu a'lam, apa yang penting saya rasa amat bersyukur kerana pengalam berpersatuan seblum ini mengajar saya untuk bermasyarakat. Majoriti dari kalangan mereka anak orang profesioanal, yang "loaded". Saya amat mengharapkan mereka semua ini dapat menjadi aset negara dan masyarakat untuk kebanggan Islam.




Thursday, April 1, 2010

Ukhtiku

Ukhti Muslimah .................




Ketika mendapatkan pesan dari grup Barisan Mujahidah, maka ketahuilah bahwa pesan itu adalah Nasihat yang berharga..

Yang mungkin nasihat ini tidak diberikan oleh orang tua kita, dosen kita, dan bahkan teman dekat kita..



Ukhti... Jangan kalian anggap nasihat yang disampaikan via pesan adalah sesuatu yang biasa-biasa saja, yang mungkin kalian sudah membacanya dan kemudian kalian hapus begitu saja..

Tenang ukhti, coba tarik nafas yang Allah berikan kepada kalian pelan-pelan..sehingga hati antum tentram setiap kali membaca pesan ini..

Ya, kami tidak menyampaikan nasihat ini kecuali hanya untuk saling nasihat menasihati sesama muslim.. Semoga Allah menerima semua kebaikan yang kita tanam didunia dan nanti akhirnya akan kita petik buah hasil dari keimanan dan amalan yang kita tanam itu..



Ukhti Muslimah ....................

1. Jauhilah olehmu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan jagalah lisanmu dari cerewet.


Sesungguhnya Allah berfirman:


"Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." (An-Nisa':114)



Ketahuilah bahwa di sana ada orang yang menghisab pembicaraanmu dan menghitungnya atasmu.

Ringkaslah pembicaranmu, dan bicaralah sebatas maksud dan tujuanmu!


2. Bacalah Al-Qur'an Al-Kariem, dan berusahalah agar ia menjadi wirid harianmu, juga berusahalah untuk menghafalkannya Sesuai dengan kemampuanmu, agar engkau memperoleh pahala yang besar kelak di hari kiamat.



Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda:



"Kelak (di hari kiamat) akan dikatakan kepada pembaca al-qur'an, bacalah, pelan-pelanlah dan tartilah (dalam membacanya) sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, sesungguhnya tempat dan kedudukanmu ada pada akhir ayat yang kamu baca." (Hadits Shahih, Tirmidzi, 1329)



3. Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yang telah kamu dengar, sebab yang demikian itu memberi peluang kepadamu untuk jatuh dalam lubang kebohongan.



Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu meiwayatkan, sesungguhnya Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:"Cukuplah seorang dianggap sebagai pembohong, jika dia membicarakan semua apa yang telah didengarnya." (Muslim dalam Mukaddimahnya, hadits No:5)



4. Jauhila sifat sombong dan bangga diri dengan sesuatu yang bukan milikmu karena untuk pamer dan menyombongkan diri di depan manusia.



Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa ada seorang perempuan yang berkata: wahai Rasulullah, aku katakan bahwa suamiku telah memberiku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepadaku. Kemudian Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:



"Orang yang merasa kenyang dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya sebagaimana orang yang memakai pakaian kepalsuan." (Muttafaq Alaih)



5. Sesungguhnya dzikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung bagi kehidupan ruh, jiwa, badan, dan sosial seorang muslim.



Oleh karena itu wahai ukhti muslimah berusahalah berdzikir kepada Allah dalam setiap saat dan keadaan, sesungguhnya Allah telah memuji hamba-hamba-Nya yang ikhlas kepada-Nya, firman-Nya:



"Yaitu orang-orang yang mengingat (dzikir) Allah sambil berdiri, atau duduk atau dalam keadaan berbaring." (Ali Imran:191)



6. Jika engkau hendak berbicara janganlah engkau agung-agungkan, jangan engkau fasih-fasihkan, dan jangan pula engkau buat-buat, sebab yang demikian itu adalah sifat yang dibenci oleh Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam



Beliau bersabda:



"Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya kelak di hari kiamat ialah mereka yang suka bicara (yang tidak berfaedah), dan yang suka mengada-adakan pembicaraannya, dan para Mutafaihiqun (orang yang mengagung-agungkan pembicaraan bohong)". (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Tirmidzi, 1642)



7. Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam , yang senantiasa lebih banyak diam dan berfikir, tidak memperbanyak tertawa apalagi berlebih-lebihan di dalamnya.



Jika kamu berbicara, maka batasilah pembicaraanmu hanya yang baik-baik saja, jika kamu tidak bisa maka diam itu lebih baik bagimu. Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:



"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia mengatakan yang baik atau lebih baik diam." (Bukhari)



8. Janganlah sekali-kali memutus pembicaraan orang lain atau membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya,tetapi jadilah pendengar yang baik yang mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sopan (sebagai tanda budi baikmu), dan jika engkau terpaksa membantah ucapan mereka bantahlah dengan cara yang lebih baik (untuk menampakkan kepribadianmu).



9. Waspadalah sepenuhnya dengan sikap mengejek dan merendahkan dialek pembicaraan orang lain, seperti terhadap orang yang kurang lancar bicaranya atau terhadap mereka yang berbicara dengan tersendat-sendat.



Allah berfirman:



"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (mengolok-olok)." (Al-Hujurat:11)



10. Jika engkau mendengar bacaan Al-Qur'an al-Karim, maka hentikan pembicaraanmu apapun masalah yang sedang engkau bicarakan, karena menghormati terhadap kalamullah,
dan untuk mengindah perintah-Nya yang mana Dia telah berfirman:

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan baik (tenang) agar kamu mendapat rahmat." (Al-'Araf:204)


11. Senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum diucapkan oleh lisanmu, dan berusahlah agar kalimat yang terucap oleh lisanmu adalah kalimat yang baik dan menyejukkan tetap dalam kerangka jalan kebaikan, jauh dari keburukan dan sesutau yang menghantarkan kepada murka Allah. Sesungguhnya kata-kata itu memiliki tanggung jawab yang besar, sudah berapa banyak kata-kata yang memasukkan pengucapnya ke dalam surga, sebaliknya sudah berapa banyak kata-kata yang menenggelamkan pengucapnya ke lembah Jahannam.



Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang mengandung ridla Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah akan mengangkatnya dengannya beberapa derajat, dan seorang hamba berbicara dengan

suatu yang dimurkai Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah menceburkannya karenanya ke dalam lembah Jahannam." (HR. Bukhari,6478)


12. Pergunakanlah lisanmu untuk beramar ma'ruf dan nahyu munkar serta untuk berdakwah kepada kebaikan, karena lisan adalah nikmat Allah yang agung yang telah dikaruniakan kepadamu.


Allah berfirman:

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia." (An-Nisa':114)


"Nasehat kepada para Muslimah" (Bagian Satu), 'Abdul 'Aziz al-Muqbil.

Monday, March 29, 2010

Islamisasi lagu. Cinta sejati hanya untuk Allah:)


TERDENGAR BISIKAN MESRA



KALIMAH KERAMAT BERMENTERA


BERMULANYA SIANG


BERAKHIR MALAMKU


TAK AKAN KU JEMU


MENYEBUT NAMAMU






TIADA BATASAN WAKTU


TIADA TEMPAT MU TERTENTU


DIGUNUNG DI LEMBAH


DI DARAT DI AIR


SIAPAPUN HAMBA KEIKHLASAN DOA KEAGUNGAN KASIH


MERUBAH TAKDIR






BILA KU SEDARI DIRI DISAYANGI


LANGKAH KAKI INI SEMAKIN BERANI


BILA TERKELIRU KU UCAP NAMAMU


TERASA DIRIKU KEMBALI DIPANDU


ENGKAU YG PERTAMA


TIADA AKHIRNYA


AKU DALAM KEGELAPAN


ENGKAULAH CAHAYA


IZINKANLAH AKU MENUMPANG DISINI


DIBAWAH NAUNGAN


KASIH DAN SAYANGMU


KU BERSERAH DIRI

Wednesday, March 10, 2010

Riadah Tautan Hati


jom ramai-ramai join...(^_^)

respon dekat mahfuzah ya.